Mr. Assaat (istw) |
Depok, (Depokini)-Mr. Assaat adalah salah satu orang penting di Indonesia. Meskipun begitu, tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu tentang dirinya.
Mr. Assaat dalam satu kegiatannya kalu itu (istw) |
Mr. Assaat, berhasil lulus dari Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1939 dengan gelar Meester in Rechten. Ia juga aktif dalam dunia pergerakan saat Indonesia masih dijajah.
Mr. Assaat pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat pada 3 Maret 1949.
Mr. Assaat sempat menjabat sebagai presiden Republik Indonesia saat Ir. Sukarno harus menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.
Usai menjadi presiden Republik Indonesia, jasanya masih dibutuhkan oleh bangsa dan negara, Ia kemudian dikukuhkan menjadi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada 1950-1951.
Mr. Assaat (istw) |
Mr. Assaat lahir di Banuhampu, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, pada 18 September 1904 dari keluarga bangsawan. Ia memiliki gelar Datuk Mudo. Hidup dari masyarakat lapisan atas justru membuat ia hidup lebih sederhana. Umumnya, lulusan advokat hidup mewah. Mr. Assaat justru sebaliknya.
Mr. Assaat memilih hidup sederhana, berjalan kaki dan bersepeda saat ke kantor. Saat menjadi presiden sekalipun, ia menolak untuk dipanggil Paduka Yang Mulia. Ia meminta untuk dipanggil dengan sebutan Bung Presiden saja.
Mr. Assaat meninggal pada 16 Juni 1976. Sebagai mantan pejabat negara, prosesi pemakaman dilakukan dengan penuh hormat.
Sayangnya, nama Assaat kemudian dilupakan begitu saja seperti tidak pernah ada dalam catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
(Bung Gatot)
Artikel ini disadur dari berbagai sumber.