-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Gunung Kuncung, Jejak Brawijaya 5 yang terlupakan

Minggu, 17 Mei 2020 | 07.45 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-17T00:45:35Z
Atas: Gapura Gunung Kuncung.
Bawah: Tasip Kuncen dan Penziarah
Gunung Kuncung (depoKini) - Mojopahit dalam catatan sejarah yang dipelajari adalah sebuah kerajaan besar yang pernah ada di pulau Jawa, yang catatan besar dalam sejarah, yakni Sumpah Palapa nya. Dalam catatan sejarah yang tercatat dan dipelajari, ada dikenal raja Mojopahit pamungkas, yakni Brawijaya 5, banyak versi terkait Brawijaya 5, salah satunya adalah petilasan Gunung Kuncung, yang di kunjungi oleh Depokini. Gunung Kuncung berada di wilayah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang,  Jawa Timur. 

Adalah Tasip, Juru Kunci pemuksaan Brawijaya 5, Gunung Kuncung, yang menuturkan bahwa keberadaan tempat pamuksaan Brawijaya 5 yang berada di Gunung Kuncung ini memang luput dan tidak dicatat, bahkan mengarah pada tidak diakui oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang sebagai bagian dari rekam jejak Kerajaan Mojopahit, khususnya Brawijaya 5. Dirinya menambahkan "sebagian masyarakat Wonosalam memang mengenal keberadaan Gunung Kuncung, sebagai pesarean (red: makam) Mbah Wali Wonosegoro yang bernama asli Sunari,  yang semasa hidupnya menyebarkan ajaran agama Islam, bukan sebagai tempat pamuksaan Eyang Brawijaya 5" katanya.  Lalu imbuhnya, mungkin itu pula sebabnya hingga kini Pemkab. Jombang sepertinya tidak menganggap keberadaan Gunung Kuncung,  baik sebagai makam Mbah Wali Wonosegoro maupun tempat pamuksaan Brawijaya 5. Kata Tasip. 

Sementara di tempat yang sama, adalah Suroto penggiat olah batin yang akrab di sapa mbah To yang membenarkan sebagaian pernyataan Tasip, Kuncen Gunung Kuncung, dirinya menuturkan bahwa Gunung Kuncung adalah tempat pamuksaan Eyang Brawijaya 5 yakni Damarwulan yang muksa bersama dua abdi setianya Sabdo Palon dan Nayo Gengong. Mbah To juga mengatakan bahwa, Eyang Damarwulan yang muksa di Gunung Kuncung dikenal juga sebagai Eyang Lawu oleh sebagian masyarakat Jawa khususnya bagi yang menyakini keberadaannya. 

Lalu kata lelaki yang pernah olah batin selama 2 tahun di Gunung Kuncung, menambahkan "mbah wali wonosegoro adalah Brawijaya 5, sementara terkait nama aslinya Sunari lebih pada tugasnya yang selepas sebagai Raja Mojopahit, memberikan pencerahan atau penyinaran batin kepada masyarakat Wonosalam dan sekitarnya,  jadi nama Sinari itu semacam sanepo (red: kiasan) papar lelaki yang sering dimintai masukan dan juga pertolongan oleh masyarakat Wonosalam dan sekitarnya. (GDP)
×
Berita Terbaru Update
-->