-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Bahayanya Minim Literasi Sejarah !!!!

Rabu, 06 Juli 2022 | 18.46 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-08T00:24:02Z
Depok (depoKini) - Gelombang narasi sejenis seperti Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman, Majapahit ternyata kerajaan Islam, Gajah Mada ternyata bernama Gaj Ahmada, hingga Napoleon Bonaparte adalah muslim, Menurut Sejarawan dari UGM, Satrio Dwicahyo (Ody), narasi-narasi semacam itu mulai tumbuh subur selepas runtuhnya era Orde Baru, dengan anggapan bahwa kelompok Agama tertentu, disudutkan dalam historiografi nasional selama Orba," kata Ody.

Untuk yang menyatakan Kapitan Pattimura bernama asli Ahmad Lussy, terlepas dari yang viral belakangan ini, pendapat itu sebelumnya pernah dikemukakan Prof Ahmad Mansur Suryanegara dalam buku 'Api Sejarah'. Ody menilai Ahmad Mansur Suryanegara tidak sendirian dalam tren mengedepankan peran satu kelompok dalam sejarah Indonesia.

"Dalam menghadapi narasi seperti demikian, ada baiknya publik membaca lebih banyak narasi serta lietrasi sejarah dari berbagai sumber. Dalam kasus ini, paling penting adalah dari sudut pandang orang Maluku sendiri. Bagaimana cara mereka melihat masa lalunya, ini penting menurut saya," kata Ody.

Bagi masyarakat Maluku, Pattimura sudah menjadi ikon pemersatu, betapapun Pattimura bukan berasal dari Ambon atau Ternate namun dari Haria, Maluku Tengah. Masyarakat Maluku tidak terlalu mempersoalkan apakah Pattimura itu Islam, Kristen, atau beragama lainnya. Jusru, klaim-klaim bahwa 'pahlawan nasional tertentu sebenarnya beragama tertentu' bisa berakibat tidak baik.

Seharusnya, interpretasi sejarah dilakukan serius dan teliti, bukan sekadar 'cocoklogi', dan saat ini yang diperlukan adalah kritis terhadap sumber.(FM)

Foto: Istimewa
×
Berita Terbaru Update
-->