-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Deddy Mizwar tak gentar meski terus di gembosi

Rabu, 27 Desember 2017 | 18.15 WIB | 0 Views Last Updated 2017-12-27T11:17:08Z
Bandung, (depoKini) -  Partai Gerindra tampaknya serius ingin mengganggu Deddy Mizwar dalam pencalonan Pilgub Jawa Barat. Pasca deklarasi dukung Sudrajat jadi bakal cagub Jabar, Gerindra tengah membidik koalisi pengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu demi penuhi kursi 'tiket' pencalonan.

Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan khusus dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sabtu (24/12). Ketiga petinggi parpol ini sepakat menjalin koalisi di lima daerah. Salah satunya Jawa Barat.

Padahal, PKS telah deklarasi dukung Deddy dan Ahmad Syaikhu. Begitu juga dengan PAN yang deklarasi dukung Deddy Mizwar. Meski bentuk dukungan baru sekadar lisan, dan belum ada dalam bentuk surat keputusan.

Gerindra memang punya konflik dengan Deddy. Awalnya partai pimpinan Prabowo itu ingin usung Deddy, sayang di tengah jalan terjadi ketidakcocokan. Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi menolak mentah-mentah Deddy Muzwar. 

Kondisi bertambah pelik, di saat DeMiz malah memilih menjadi bagian dari Partai Demokrat.

Gerindra pun sudah terang-terangan untuk menolak  Deddy Mizwar di Pilgub Jabar. Salah satu bentuk penolakan adalah deklarasi usung Sudrajat sebagai Cagub Jabar.

Namun,  Deddy Mizwar tak mau kehilangan akal. Dia yang telah menjadi anggota kader Partai Demokrat tengah menyiapkan strategi bersama sang ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Berbagai kemungkinan dibahas. Ada plan B, plan C, ya pokoknya ada saja," kata Demiz sambil tertawa saat ditemui usai pertemuan dengan tokoh Jabar di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Selasa (26/12) petang.

Meski enggan mengungkap semuanya, namun, Deddy membocorkan salah satu rencananya adalah menjalin komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai lain.

"Dengan (Ketua DPD Golkar Jabar) Dedi Mulyadi saya komunikasi. Semua saya komunikasikan, kita kan enggak ada musuh-musuhan," katanya sambil tertawa. 

"Saya masih percaya diri" ucapnya singkat menanggapi pertemuan antara PKS-Gerindra-PAN.

"Kalau saya, enggak ikut Pilgub juga enggak apa, bisa saja besok mati. Setiap ketetapan itu pasti terbaik, bukan terburuk," imbuh Deddy lagi.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Irfan Suryanagara, mengaku masih memegang keputusan yang dibuat oleh Partai Demokrat, PKS, dan PAN, di tingkat Provinsi Jawa Barat, untuk mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.

"Deklarasi pengusungan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu tinggal menunggu koordinasi antara Partai Demokrat, PKS, dan PAN di tingkat Jawa Barat dengan masing-masing pengurusnya di tingkat pusat," ucapnya saat dihubungi, Senin (25/12).

Irfan pun yakin koalisi 'zaman now' tetap kokoh karena karena saling memiliki chemistry. Dia mengklaim ketiga partai sudah setuju dengan Deddy Mizwar, sedangkan wakilnya dari PKS, yakni Ahmad Syaikhu.

Meski demikian, ia mengaku sangat menghormati pertemuan antara para petinggi Partai Gerindra, PKS, dan PAN, di Jakarta Minggu (24/12).

Sejauh ini, pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu terus disosialisasikan oleh Demokrat maupun PKS. Seluruh mesin partai ia klaim sudah bekerja hingga ke pelosok.

Tapi, berbeda dengan PKS Jawa Barat yang mengutarakan pesimisnya dengan pasangan Deddy-Syaikhu. Meskipun PKS Jabar ingin memenangkan pasangan itu, tapi semua keputusan berada di tangan DPP, dan bagi DPW PKS Jawa Barat siap perintah saja.

"Kami akan fatsun dan berharap ada keberkahan ketika kita berjamaah dan menaati keputusan pimpinan," tutur Abdul Hadi Sekretaris DPW PKS Jawa Barat,  saat dihubungi, Selasa (26/12).

Dia menuturkan, mesin partainya telah gencar dan masif menyosialisasikan pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu hingga ke seluruh pelosok Jabar. Elektabilitas dan popularitas Ahmad Syaikhu diklaim meningkat signifikan.

"Namun ketika pimpinan pusat memutuskan nama lain, kami tetap siap mengamankan. Apa yang akan terjadi besok kami belum tahu, kami harus berlapang dada dan taat pada disiplin partai," pungkasnya. (GDP)
×
Berita Terbaru Update
-->