Sertifikasi CHSE menumbuhkan rasa aman bagi pelaku parekraf dalam berbisnis di masa pandemi |
"Data per 5 Desember 2020, total sudah ada 562 usaha pariwisata di Jawa Timur yang sudah mendaftar. Jumlah tersebut terbagi dari 222 hotel dan 340 non-hotel," jelas Agustini, yang juga dihadiri dalam kegiatan tersebut Asisten Administrasi Pembangunan Pemkot Malang, Diah Ayu Kusumadewi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto.
Menurut Agustini, jumlah pendaftar yang melampaui target ini menunjukkan semangat dan kepedulian tinggi dari usaha parekraf untuk memastikan kesiapan diri dalam menyambut wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru.
Kini, untuk pemulihan dari dampak Covid-19, penerapan protokol kesehatan yang disiplin menjadi prioritas utama. Pandemi membuat perubahan perilaku dan permintaan wisatawan terhadap produk dan pelayanan yang bersih, sehat, aman dan lestari. Karenanya program sertifikasi CHSE gratis ini dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto menambahkan, industri parekraf di daerahnya telah bersiap diri untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Pemprov Jatim, kata Sinarto, juga telah membuat protokol kesehatan termasuk mengadopsi Protokol Kesehatan Berbasis CHSE dari Kemenparekraf/Baparekraf dan melakukan simulasi di lapangan.
Sementara Asisten Administrasi Pembangunan Pemkot Malang, Diah Ayu Kusumadewi menyebut, pandemi juga menyadarkan kita akan pentingnya kemampuan beradaptasi, disiplin dan berkolaborasi. Dampak pandemi bagi perekonomian Kota Malang menyebabkan penurunan sebesar 50 persen transaksi perdagangan. Potensial loss pajak daerah juga anjlok lebih dari 50 persen.
Foto: abri