-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Catatan Idris : Gundul - gundul Pacul

Kamis, 04 Juli 2019 | 20.09 WIB | 0 Views Last Updated 2019-07-04T13:09:02Z
Catatan Idris : Gundul - gundul Pacul
Depok, (Depokini) - Gundul gundul pacul-cul, gembelengan. Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan. Wakul ngglimpang segane dadi sak latar.

Salah satu lagu daerah yang popular adalah Gundu-Gundul Pacul, namun tidak banyak yang tahu tentang makna dan filosofi yang terkandung dalam lagu tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah, lagu Gundul-Gundul Pacul merupakan lagu yang diciptakan oleh sunan Kalijaga untuk menasehati pemimpin.

Kata Gundul pada lirik lagu tersebut bermakana bahwa kepemimpinan merupakan amanah, bukan kehormatan. Hal tersebut diambil dari makna kata Gundul itu sendiri yang berarti kepala tanpa rambut. Kepala melambangkan kepemimpinan sedangkan rambut melambangkan kehormatan.

Pacul merupakan alat tani yang menajdi simbol rakyat masyarakat bawah, sedangkan maksud dari kata pacul pada lagu gundul-gundul adalah merakyat. Kata Pacul pun merupakan inisial dari papat kang ucul yang berarti empat indrayang lepas yaitu Mata, Telinga, Hidung, dan Mulut.

Kalimat Gundul gundul pacul-cul, gembelengan bermakana bahwa jika seorang pemimpim tidak menggunakan mata, telinga, hidung, dan mulut nya untuk kepentingan rakyat, maka tatanan sosial masyarakat akan berantakan (gembelengan).

Nyunggi wakul-kul, gembelengan (bawa bakul nasi di kepala) melambangkan bahwa seorang pemimpin akan mengemban amanah yang sangat berat. Oleh karenanya dibutuhkan kualitas dan kompetensi  dari diri pemimpin itu sendiri untuk melaksanakan serta menjaga amanah yang telah diberikan agar tidak berantakan (gembelengan).

Dalam bait terakhir lagu Gundul-Gundul Pacul, Sunan Kalijaga menuliskan kalimat wakul limpang segane dadi sak latar (Wadah bakul yang jatuh akan menumpahkan nasi menjadi berantakan) yang berarti bahwa jika pemimpin tidak lagi menjalankan amanahnya, maka akan menghancurkan kehidupan masyarakat. wakul nggelimpang (bakul nasi jatuh) nasinya akan tumpah berantakan.

Kepemimpinan sejatinya merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan dan dijaga dengan kompetensi dan kualitas diri dari pemimpin itu sendiri, sehingga mampu membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.

Ditulis oleh : Wali Kota Depok - 
Mohammad Idris
(MasGatot)
×
Berita Terbaru Update
-->