-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Sadisnya Tawuran Pelajar di Depok berujung Maut, Dalangnya Bukan Pelajar

Jumat, 07 Februari 2020 | 12.10 WIB | 0 Views Last Updated 2020-02-07T05:49:37Z
Kapolresta Depok, Kombes Aziz Andriansyah
Depok, (depoKini) - Polisi terus mendalami keterangan tiga tersangka terkait kasus tawuran yang menewaskan seorang pelajar di Depok, Jawa Barat. Dari hasil penyelidikan terungkap, korban dianiaya dengan cara yang cukup sadis.

Korban berinisial MN (16) meregang nyawa usai mengalami sederet luka bacok di bagian tangan, badan hingga leher. Sedangkan satu korban lainnya berinisial AD (17) yang merupakan kakak kelas MN. Dia selamat meski juga mengalami luka bacok di bagian tubuh. Keduanya merupakan siswa di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di wilayah Pancoran Mas, Depok.

Dari kasus ini, polisi telah menetapkan tiga remaja sebagai tersangka. Mereka masing-masing G (18), F (17) dan AQ (17). Sedangkan dua terduga pelaku lainnya yakni AB alias OC dan AR hingga kini masih dalam pengejaran alias buron.

Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah menuturkan, tersangka G diketahui bukan berstatus pelajar, sedangkan F dan AQ tercatat sebagai siswa di salah satu SMK swasta, yang juga berada di wilayah Pancoran Mas, Depok.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, perkelahian dipicu saling ejek dan ada gengsi di antara kedua kelompok,” kata Azis pada Kamis 6 Februari 2020.

Kedua korban, AD dan MN dianiaya menggunakan senjata tajam.

“Jadi saat korban AD naik motor berniat akan kabur bersama kawannya karena kalah dalam tawuran tersangka G dari belakang langsung menyabet menggunakan celurit mengenai tangan hingga ia terjatuh dari motor,” beber Azis.

AD sempat bangkit, namun kembali dibacok oleh tersangka F. Namun beruntung, ia masih selamat setelah bangkit, kemudian menancap gas sepeda motornya.  

“Saat bersamaan tersangka AQ berada di depannya sedang mengejar korban MN. Lalu korban (MN) terjatuh dan langsung dibacok oleh AQ di bagian badan dan diikuti oleh pelaku lainnya.”

Korban MN sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nahas nyawanya tak tertolong. Ia mengalami luka di badan, kaki dan leher. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Sawangan, Depok pada Kamis, 30 Januari 2020  

Dari hasil penyelidikan diketahui, aksi tawuran dua kelompok pelajar itu dilatarbelakangi gengsi antar sekolah dan pribadi.  “Yang jelas gengsi antar sekolah, gengsi pribadi juga, karena dia mencanangkan dirinya sebagai seorang jagoan-lah. Salah satu pelaku yang ditangkap ini sudah berulang-ulang nih, dahulu pernah juga,” katanya.

Tersangka yang bukan berstatus pelajar itu, jelas Azis diduga sebagai otak tawuran.  “Jadi dia mengajak dan mencegat anak sekolah lain kemudian diajak tawuran, jadi profesinya bukan pelajar lagi tapi ngajak orang tawuran. Artinya dia ingin menyampaikan jati dirinya bahwa dia ini jagoan. Saya sampaikan juga dua sekolah ini memang sering tawuran ya,” papar Azis

Lebih lanjut Azis menegaskan, para pelaku yang terlibat tawuran bakal dijerat dengan hukuman yang setimpal. “Kami akan lakukan tindakan tegas terus supaya tak terulang lagi. Kemudian saya akan panggil kepseknya, untuk mengetahui perilaku anak-anak ini, termasuk kami ingin mengetahui bagaimana proses pendidikannya di sekolah,” lanjut dia.
          
Sementara itu, untuk mencegah adanya kasus serupa, sejumlah TNI AD dari pasukan Kodim 0508/Depok bakal semakin rutin turun langsung ke sekolah khususnya di lingkungan SMK/SMA. Salah satu program yang dicanangkan ialah memperkenalkan wawasan kebangsaan.
      
“Langkah ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami terhadap Kapolres dan jajaran untuk mencegah adanya kasus serupa,” kata Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf Agus Isrok Mikroj.
    
Dirinya meyakini, program wawasan kebangsaan pada generasi muda termasuk anak usia dini dinilai cukup efektif untuk menekan angka kenakalan remaja.

“Penanaman cinta tanah air berdampak positif terhadap pembangunan karakter bangsa. Salah satunya, berdampak terhadap perkembangan kognitif anak. Pembekalan rasa cinta Tanah Air perlu dipupuk sejak dini sehingga ketika mereka besar nanti, kecintaan terhadap NKRI sudah sangat melekat.”

Lebih lanjut, Agus menuturkan, Kodim 0508/Depok akan terus menanamkan semangat bela negara kepada masyarakat. Terutama bagi pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Pelajar adalah generasi penerus, sudah menjadi kewajiban kita untuk terus mendidik dan mengarahkan mereka agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif,” pungkasnya.
(MasGatot)

Buat apa Kaya kalau tidak Sehat
Buat apa Mahal kalau Beracun
Mau Sehat ala depoKini?
×
Berita Terbaru Update
-->