Prajurit TNI dalam posisi siap tempur |
Tapi sayangnya, menjadi seorang tentara tidaklah mudah. Selain fisik prima, seorang tentara harus juga cerdas, cerdik dan tangkas dalam setiap keadaan. Karena, dalam pertempuran tak hanya fisik, strategi dan pergerakan di medan tempur juga menjadi kunci untuk meraih kemenangan.
Warna Baret TNI |
Setiap matra TNI memiliki pasukan khusus dan tentunya memiliki warna baret tersendiri.
Untuk mendapatkan status sebagai pasukan khusus dengan warna baret tertentu, diperlukan upaya yang sangat berat dan bahkan harus bertaruh nyawa.
Untuk mendapatkan baret merah dengan lambang Tribuana Chandraca Satya Dharma milik Kopassus misalnya, para calon prajurit komando harus menempuh setidaknya pendidikan selama tujuh bulan, seperti dikutip dari Tribunnews (Tiga Tahap Terberat untuk Lulus Jadi Prajurit Kopassus Yakin Sanggup?)
Latihan ekstrim dan terkadang sangat membahayakan tersebut harus dilahap demi mendapatkan baret merah. Mereka bahkan harus melalui 'minggu neraka' dan diburu oleh pelatihnya sendiri, bahkan jika sampai tertangkap, mereka harus rela memasuki kamp tahanan.
Di dalam kamp tersebut mereka akan diinterogasi dan "disiksa" layaknya tahanan perang untuk mengorek informasi yang mereka ketahui.
Jika berhasil melalui latihan yang amat berat ini, barulah mereka berhak menyandang predikat sebagai pasukan khusus dengan kemampuan komando.
Prajurit TNI siap tempur demi membela bangsa dan negara Republik Indonesia |
Berikut arti warna baret TNI dilansir dari Wikipedia
Baret Raider; Warna hijau lumut dengan Lambang Raider ( Cepat, Senyap, Tepat)
Baret Kostrad; Warna hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni (Lambang Kostrad)
Baret Kopassus; Warna merah dengan lambang Tribhuana Chandraca Satya Dharma (Lambang Kopassus)
Baret Infanteri (Di bawah organik Pussenif atau Kodam) sedangkan Warna hijau dengan lambang Pussenif.
Baret Kavaleri; Warna hitam dengan lambang Pussenkav
Baret Artileri Pertahanan Udara; Warna cokelat dengan lambang Pussenarhanud
Baret Artileri Medan; Warna cokelat dengan lambang Pussenarmed
Baret Zeni; Warna hijau dengan lambang Ditziad
Baret Perhubungan; Warna hijau dengan lambang Dithubad
Baret Polisi Militer; Warna biru muda dengan lambang pistol bersilang (berbeda dengan lambang Puspomad yang bergambar topeng Gajah Mada)
Baret Pembekalan Angkutan Warna biru tua dengan lambang Ditbekangad
Baret Penerbang Angkatan Darat; Warna merah dengan lambang kuda bersayap
Selain warna baret, posisi baret ketika dikenakan oleh seorang prajurit ternyata memiliki arti dan tidak sembarangan.
Baret yang dimiringkan ke kiri memiliki arti bahwa pasukan yang mengenakannya mempunyai tugas keamanan, pengamanan dan penegakan hukum.
Sedangkan untuk posisi baret yang dimiringkan ke kanan menandakan bahwa pasukan tersebut berada dalam kesiapan tinggi dan siap tempur.
Jadi sudah sewajarnya lah jika berada di wilayah konflik dan menemui pasukan TNI dengan baret miring ke kanan, kita sebaiknya menjauh daripada nantinya dianggap sebagai ancaman, lebih parahnya lagi jika dianggap sebagai musuh.
Baret dengan posisi miring ke kanan dipakai oleh seluruh prajurit TNI, kecuali polisi militer.
Wajar saja rasanya jika anggota TNI sangat geram melihat adanya ormas yang sok-sokan menggunakan warna baret yang mirip dengan yang digunakan satuannya, mengingat untuk mendapatkan baret tersebut diperlukan upaya dan perjuangan yang tidak mudah, yuk hormati dan hargai atribut TNI.
(MasGatot)