Ilustrasi (istw) |
Hal itu disampaikan Idris setelah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok, pada Minggu (6/9/2020).
"Pengunduran diri sudah selesai tidak masalah, saya sedang mengajukan cuti ke gubernur," kata Idris.
Rencananya, Idris mulai cuti pada 26 September hingga 5 Desember 2020. Sementara itu, per tanggal 6 Desember 2020, Idris sudah melepas status sebagai Wali Kota Depok.
"Tanggal 6 Desember, saya sudah bukan lagi wali kota, nanti tanggal 26 (September) sudah ada wali kota baru sementara, Plt nya", ujar Idris.
Adapun dirinya kembali maju sebagai calon Wali Kota Depok dalam Pilkada 2020. Kali ini, Idris berdampingan dengan Imam Budi Hartono sebagai Calon Wakil Walikota.
Idris yang berasal dari kalangan nonpartai tetapi dekat dengan PKS itu bakal duet dengan kader partai dakwah tersebut, Imam Budi Hartono.
PKS sendiri membangun Koalisi Tertata Adil Sejahtera bersama Demokrat dan PPP dengan total perolehan 17 kursi di DPRD.
Partai-partai seperti PAN dan PKB yang semula bergabung dalam koalisi itu, akhirnya pilih menyeberang ke kubu lawan.
Pasangan Idris - Imam yang diusung oleh Koalisi Tertata Adil Sejahtera |
Sementara, Di pihak lawan, kubu Gerindra menempatkan wakil walikota pertahana, Pradi Supriatna sebagai Calon Wali kota, didampingi kader perempuan PDI-P, Afifah Alia sebagai Calon Wakil Walikota.
Dua partai yang kini juga berkuasa di level nasional itu, Gerindra dan PDIP, menghimpun kekuatan Koalisi Depok Bangkit bersama Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok mencapai 33 kursi.
Siapakah yang bakal mendulang sukses, apakah kubu Koalisi Tertata Adil Sejahtera dengan pasangan Calon Idris - Imam ataukah kubu Koalisi Depok Bangkit, dengan pasangan Calon Pradi - Afifah, masyarakat Depok lah yang menentukan pilihannya.
Tentunya masyarakat Depok akan menentukan pilihan pada pemimpin yang amanah, berbudaya dan mempunyai komitmen moral untuk mewujudkan masyarakat Depok yang adil dan sejahtera.
(MasGatot)