Pangeran Papayung Nagara tengah memberikan sambutan |
Cisarua, (Depokini) - Setelah ratusan tahun lamanya Seni Golok Pasundan tenggelam digerus perkembangan zaman, kini untuk pertama kalinya Yayasan Pelestari Seni Golok Indonesia (SGI) berhasil mengangkat kembali kejayaan Golok Pasundan.
Kebehasilan Yayasan Seni Golok Indonesia (SGI) dalam mengangkat kejayaan seni golok Pasundan ini diawali dengan digelarnya event secara nasional yang di selenggarakan SGI dibeberapa daerah di Indonesia pada beberapa waktu yang lalu, seperti di Sumatera Barat, Kalimantan, Depok, Cirebon Karawang , Bogor dan daerah lainnya, bahkan dalam waktu dekat akan digelar rekor muri dengan 10 ribu Golok tertua di Jakarta.
Macam jenis golok sepuh usai proses penempaan |
Guru Besar (Gubes) SGI, Ariyanto SH, dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan ”Setelah ratusan tahun baru kali pertama seni golok Pasundan ini diangkat kembali ke permukaan. Hal ini diakibatkan oleh moksanya Kerajaan Padjajaran”.
Gubes SGI yang akrab dipanggil Panglima Kumbang tersebut juga menjelaskan bahwa moksanya Padjajaran telah meninggalkan berbagai warisan pusaka bagi Bangsa Indonesia. "Warisan ini merupakan sebuah maha karya yang menjadi kekayaan budaya Kita, khususnya warisan untuk masyarakat Pasundan," ungkap Panglima Kumbang.
Pangeran papayung Negara (tengah) panglima kumbang (kiri) Abah Djati Kusumah (kanan) |
"Saya mengajak seluruh komponen, seluruh elit ditanah air ini untuk mengangkat kembali budaya seni golok Pasundan dan harus segera merespon. Nanti jika sudah diambil oleh negara lain kita marah," tegas Pangeran Papayung negara yang juga kandidat Kuat Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini.
Pangeran Papayung Nagara adalah nama gelar dari Komjen Polisi Drs. RMH. Iriawan, SH, MH yang dianugerahkan oleh Keluarga Besar Kerajaan Trah Sumedang Larang yang disaksikan dari 27 Kota Provinsi Jabar dan Perwakilan Kesultanan Cirebon Banten serta Pangdam III Siliwangi.
Pangeran Papayung Nagara lebih lanjut mengatakan jika Golok Pasundan sebagai budaya asli Indonesia harus ada hak cipta yang diakui oleh UNESCO.
"Untuk itu Kita secara bersama sama meyakinkan UNESCO agar dapat mengeluarkan sertifikat sebagai pengakuan, dalam hal ini peran pemerintah harus lebih proaktif lagi memperhatikan Budaya seni golok Pasundan," Pungkasnya bersemangat.
(MasGatot)