Ilustrasi (istw) |
Depok, (depoKini) - Bagi yang belum tahu apa itu stunting, Depokini akan langsung jelaskan disini. Stunting sendiri merupakan sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya.
Secara garis besar, masalah kesehatan ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi penting dalam tubuh, seperti lemak, karbohidrat dan protein. Dalam kasus ini, orang tua seringkali menyalahkan artikan jika gemuk merupakan tanda bahwa anak mereka sehat. Padahal, kegemukan di usia yang tidak wajar, pada dasarnya merupakan gejala dari penyakit kurang gizi dan juga stunting itu sendiri.
Nah, berkaitan dengan itu, sedikit informasi mengenai 5 gejala dari stunting mungkin akan membantu, berikut informasinya :
1. Kelelahan tanpa alasan yang jelas
Pada dasarnya, setiap anak yang didiagnosis mengalami stunting memiliki gejala yang berbeda-beda. Namun, kelelahan tanpa alasan yang jelas menjadi salah satu yang sering muncul dan terlihat dengan mudah.
Hormon tiroksin memegang peranan penting dalam pertumbuhan setiap manusia, terlebih pada anak atau bayi, hormon yang satu ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otak. Akan tetapi, jika hormon ini berada di titik terendahnya atau bisa dikatakan gagal berkembang didalam tubuh, maka beberapa gejala akan muncul.
Beberapa diantaranya adalah kelelahan tanpa alasan yang jelas (yang menjadi gejala paling umum bagi pengidap stunting), kulit kering dan juga masalah terhadap tingkat kehangatan tubuh.
2. Mudah tersinggung atau marah
Stunting tidak hanya membuat hormon tiroksin menurun, namun juga mengganggu hormon-hormon lainnya yang berdampak terhadap perilaku atau emosi. Bagi seseorang yang mengidap stunting, mereka akan memiliki tingkat emosi yang tidak stabil.
Dalam kasus ini, mudah marah dan tersinggung menjadi salah satu pelampiasan emosi yang seringkali diperlihatkan. Selain itu, jika masalah yang satu ini sudah terlihat, maka kemungkinan besar anak atau bayi yang memilikinya, akan menjadi pribadi yang nakal dan susah diatur, lantaran tingkat kestabilan emosinya yang tidak dapat terjaga dengan baik.
Satu yang pasti, butuh kesabaran ekstra bagi para orang tua jikalau anak mereka sudah memperlihatkan gejala semacam ini.
3. Kurangnya respon sosial yang memadai
Sejak dini, orang tua selalu diajarkan untuk bisa memberikan arahan atau pembelajaran terhadap anak-anak mereka. Mulai dari bagaimana cara melakukan sejumlah hal kecil seperti menaruh benda hingga berbicara sekata dua kata sebagai bentuk dari bersosialiasi.
Nah, jika para orang tua yang membaca artikel ini mendapati anak atau bayi mereka mengalami respon sosial yang tergolong kurang, maka itu harus diwaspadai dan juga segera ditangani. Kurangnya respon sosial yang memadai di usia yang masih sangat dini (2-3 tahun), pada faktanya merupakan satu dari sekian banyaknya gejala stunting.
Jika sudah seperti ini, orang tua sangat disarankan untuk melakukan pendekatan persuasif.
4. Tubuh gagal berkembang di usia dibawah dua tahun
Pertumbuhan yang mulai terhambat atau tidak bisa menjadi lebih tinggi, terutama di usia dibawah dua tahun, merupakan gejala awal sekaligus makna dari stunting itu sendiri. Gejala yang satu ini butuh penanganan yang cepat dan tepat. Jika tidak, maka gejala tubuh gagal berkembang dengan baik ini, akan 'tumbuh' menjadi stunting yang sangat merugikan dan itu semua tidak dapat diatasi lagi kedepannya.
Untuk mengetahui apakah bayi atau anak mengalami gejala tubuh gagal berkembang, bisa dilihat melalui beberapa tanda berikut. Seperti, berat badan yang sulit untuk naik, mudah terkena infeksi atau penyakit dan telat mengalami menstruasi pertama (khusus anak perempuan).
5. Wajah menjadi tampak lebih muda di usianya
Sebagian besar indikasi atau gejala stunting muncul dengan fakta bahwa segala pertumbuhan umum pada anak menjadi terhambat atau gagal berkembang. Tak hanya tinggi badan dan juga berat badan, kondisi kulit atau wajah juga ikut terdampak. Seorang anak atau bayi yang didiagnosis memiliki stunting, akan memiliki wajah yang terlihat lebih muda di usianya.
Berbeda dengan gagal berkembangnya tinggi badan yang menjadi gejala awal, wajah terlihat lebih muda merupakan gejala akhir dari stunting. Gejala yang satu ini ibarat pisau bermata dua, sebab di satu sisi sangat mudah dikenali atau diperhatikan, namun disisi lain, lumayan sulit untuk ditangani atau dicegah lantaran waktu kemunculannya yang cenderung terlambat.
Itu tadi beberapa informasi terkait gejala-gejala dari stunting yang patut diwaspadai. Pada faktanya, meski gejala stunting umumnya terlihat ketika balita, segala hal penyebab stunting sebenarnya sudah muncul atau terjadi sejak bayi masih didalam kandungan. Maka dari itu, para orang tua terutama ibu, sangat disarankan untuk selalu memperhatikan jenis makanan hingga pola makan ketika masih mengandung.
Tak cuma ibu atau orang tua saja, kita sebagai generasi millennial juga wajib sadar betul bahwa stunting sangat berbahaya untuk masa depan kesehatan Indonesia. Oleh karena itu, sangatlah penting menjaga perilaku hidup bersih dan sehat
(MasGatot)