-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Grab Serukan Kampanye Lawan Driver Opik

Kamis, 01 Februari 2018 | 08.32 WIB | 0 Views Last Updated 2018-02-01T01:32:00Z
10 tersangka pelaku driver Opik
Jakarta, (depoKini) - Maraknya orderan fiktif di layanannya membuat Grab gerah. Mereka pun lantas membikin kampanye khusus untuk melawan aksi para pengantar 'tuyul'.

Kampanye yang dibuat perusahan ride sharing ini bernama 'Grab Lawan Opik!'. Kata Opik sendiri merupakan singkatan dari orderan fikti. Para mitra driver Grab kerap menyebut Opik untuk para pengemudi yang melakukan kecurangan.

Dengan menggelar kampanye ini, Grab ingin bertujuan untuk menangkap sindikat dan mitra pengemudi yang mencoba memainkan sistem ini. Diharapkan langkah ini mendukung dan melindungi mitra pengemudi Grab dari kecurangan, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan penghasilan yang adil. 

Ridzki Kramadibrata,
Managing Director Grab Indonesia
"Setiap satu pemesanan fiktif berarti berkurangnya satu perjalanan bagi mitra pengemudi yang jujur dan berkurangnya pendapatan untuk mereka. Penumpang juga dirugikan saat mereka menunggu tumpangan yang tidak sampai," ujar Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia kepada Depokini, Rabu kemarin, (31/1/2018). 

Ridzki Kramadibrata menambahkan peluncuran program 'Grab Lawan Opik!' menjadi bukti kemitraan kami dengan pihak kepolisian dan kekuatan platform teknologi yang mereka miliki yang merupakan hasil dari dedikasi para engineer kami yang berasal dari enam pusat R&D kami di Jakarta, Singapura, Seattle, Beijing, Bengaluru dan Ho Chi Minh.

Program 'Grab Lawan Opik!' memanfaatkan sistem deteksi risiko dan kecurangan yang dimiliki Grab. Kemampuannya dapat mendeteksi berbagai aktivitas kecurangan. Sistem ini menggunakan algoritma machine learning untuk mengidentifikasi dan melawan risiko/ancaman baru yang mungkin timbul. Ketika para hacker dan mitra pengemudi yang mencoba menipu sistem teridentifikasi, Grab akan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk memecahkan operasi opik dan menangkap pelaku. 

Sebagai bagian dari program 'Grab Lawan Opik!', Grab juga mengajak para mitra pengemudinya untuk turut berpartisipasi dalam memberantas operasi opik dengan melaporkan tindak kecurangan yang tak hanya terjadi pada mitra pengemudi, namun juga penumpang atau mitra lain yang bekerja sama dengan Grab dengan imbalan tertentu bagi pelapor pertama dengan tindak kecurangan yang terbukti merugikan perusahaan. Apabila mitra pengemudi menemukan adanya tindak kecurangan, silahkan melaporkan rinciannya melalui email ke fairplay@grab.com untuk ditindaklanjuti oleh pihak Grab. 

'Grab Lawan Opik!' adalah sebuah program berskala nasional. Grab akan membawa program "Grab Lawan Opik!" ke seluruh 111 kota di mana kami beroperasi dan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengurangi tingkat kejahatan. pungkas Ridzki. 

Pencanangan kampanye, "Grab lawan Opik" ini terkait dengan ditangkapnya sepuluh driver Grab Car karena melakukan order fiktif, dengan modus seolah-olah mengantarkan penumpang (tuyul). Dari para pelaku, polisi menyita 170 unit handphone yang digunakan untuk rooting device sehingga seolah-olah terdapat transaksi.
"Mereka menggunakan laptop, kemudian ada 170 handphone untuk melakukan rooting device tadi," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Nico mengatakan, 10 tersangka yang berperan sebagai driver memang terdaftar secara resmi sebagai mitra di Grab Indonesia. Mereka melakukan registrasi dengan pula memasukkan mobil yang akan dijadikan sebagai sarana untuk antar-jemput penumpang.
"Akan tetapi, mereka tidak benar-benar mengangkut penumpang, mereka hanya duduk saja," kata Nico. 

Sementara di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Metro mengatakan, "atas tindakan driver Opik ini pihak Grab mengalami kerugian sekitar Rp 600 juta," ujar Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/1/2018). (GDP)
×
Berita Terbaru Update
-->