-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Pasca "Nyanyian Sandi", 3 Pejabat Dinas Damkar Depok Dipanggil Polisi

Jumat, 16 April 2021 | 13.31 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-16T06:31:24Z
Depok (depoKini) - Polresta Depok ikut mengusut kasus dugaan korupsi Dinas Damkar Depok yang diembuskan oleh salah satu petugasnya, Sandi. 

Hari Kamis (15/4) kemarin, 3 saksi, yang salah satunya adalah Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Operasional Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Welman Naipospos, diperiksa polisi.

"Iya cuma klarifikasi dulu," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, saat dikonfirmasi soal pemanggilan Welman Naipospos dan 2 saksi lainnya, Kamis (15/4/2021).

Made belum mau bicara banyak soal penyelidikan dugaan korupsi Damkar Depok ini. Dia hanya mengatakan pemanggilan 3 personel Damkar ini terkait "nyanyian sandi" yang viral di media sosial.

"Itu (klarifikasi) masalah yang viral itu ya, kita mintai keterangan yang viral itu," ucapnya.

Welman Naipospos dan 2 orang lainnya keluar dari ruangan Reskrim Polres Depok pada pukul 16.03 WIB.

Ketiganya tak ingin berbicara banyak perihal kedatangannya ke Polres Metro Depok.

"Ke kantor aja, ke kantor aja nanyanya. Iya (datang ke Polres untuk) klarifikasi," ucap seorang personel Damkar.

Polresta Depok juga telah memanggil Kepala Dinas (Kadis) Damkar Depok,  Gandara untuk dimintai klarifikasi.

"Beliau memang datang ke kita, ke Polres, beliau diundang klarifikasi," kata Kasubbag Humas Polres Metro Depok, AKP Ely, saat dihubungi, Selasa (13/4).

Ely mengatakan pihaknya saat ini tengah menyelidiki persoalan dugaan penggelapan Dinas Damkar Depok yang sempat viral di media sosial tersebut. Meski demikian, dirinya  belum bisa memastikan pemanggilan Kadis Damkar Gandara apakah itu berkaitan dengan penggelapan atau bukan.

3 personil Dinas Damkar Depok Dipanggil ke Polres Depok
"Kalau masalah diselidiki memang tugasnya Polres untuk menyelidiki, makanya itu masih kita dalami artinya saya konfirmasi kembali kalau untuk beliau datang ke sini memang diundang ke sini, terkait hal apa, belum tahu soal apa," ucapnya.

Untuk diketahui, awal mula dugaan korupsi di internal Damkar Depok mencuat setelah Sandi membongkarnya di media sosial. Dugaan korupsi tersebut dibongkar dengan melakukan aksi protes di Balai Kota Depok. Aksi itu kemudian viral.

Sandi membawa poster bertulisan 'Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan!!!'. Ada juga poster 'Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi Dinas Pemadaman Kebakaran Depok #StopKorupsiDamkar'

Salah satu dugaan korupsi yang diungkap Sandi ialah pengadaan sepatu pada 2018. Menurut Sandi, sepatu yang diterima oleh dia dan rekan kerja ini tidak sesuai dengan spesifikasi.

Sandi mengatakan ada dugaan pemotongan terkait insentif mitigasi dan penyemprotan disinfektan. Seharusnya, setiap petugas mendapatkan insentif Rp 1,7 juta, tapi yang diterima hanya Rp 850 ribu.

Dia mengaku menerima ancaman berupa desakan untuk mengundurkan diri hingga diberi surat peringatan (SP) oleh atasannya seusai aksinya itu. Dia juga mengaku dijutekin.
(MasGatot)
×
Berita Terbaru Update
-->