Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Zaenudin |
Semarang (depoKini) - Jelang Pesta Demokrasi Pilpres dan Pilleg 17 April nanti, penggunaan politik identitas berbasis SARA dapat menjadi salah satu ancaman. Melalui berita hoax dan ujaran kebencian yang disebarkan melalui media sosial, seperti Twitter, Facebook, WA, Instagram dan lain-lain menjadi sumber ancaman yang dapat menimbukan gangguan keamanan atau bahkan perpecahan/disintegrasi bangsa.
Hal ini yang disampaikan Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin kepada Dosen, Mahasiswa dan masyarakat peserta Talk Show “Pesta Demokrasi Pemecah atau Pemersatu” di Audtorium II Kampus 3 UIN Walisongo Ngaliyan Semarang (26/2). Talk Show ini dalam rangka Pelantikan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang.
Menurut Kapendam, menghadapi Pemilu 2019 ini, peran serta seluruh masyarakat termasuk rekan-rekan mahasiswa untuk bersama-sama pemerintah menyatakan perang terhadap berita hoax sangat diperlukan agar tidak mengganggu stabilitas keamanan bangsa dan negara.
Kapendam berpesan kepada para mahasiswa dan sivitas akademika sebagai kaum cendekiawan untuk manfaatkan Pemilu dengan baik, gunakan hak pilihnya, dan jangan golput (ma). | JIM | JTI