Jakarta, (depoKini) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk siap mendukung program rumah untuk PNS dan TNI-Polri. Program ini akan mampu mendongkrak penjualan rumah hingga melebihi target pemerintah satu juta unit.
Dengan diluncurkan program ini, maka pencapaiannya bisa di atas satu juta," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono usai mengikuti kegiatan festival Kartini di Rembang, pada Minggu (22/4/2018).
Menurut Maryono, dengan angsuran yang bisa mencapai 30 tahun dengan melibatkan PT Taspen (Persero), bunga KPR-nya bisa lebih rendah dibandingkan bunga KPR komersial pada umumnya. Selain itu perlu juga dilakukan kajian bersama dengan BP Tapera mengenai skema untuk meringankan uang muka KPR bagi PNS, TNI dan Polri ini.
"Skema Tapera ada dua yaitu bisa membantu uang muka debitur ringan mungkin dan bisa membantu perbankan dalam menetapkan suku bunga yang lebih rendah, karena nantinya tidak menggunakan dana APBN seperti fasilitas MBR," paparnya.
Lebih lanjut, meski masih dalam tahap kajian mengenai skema yang akan diimplementasikan dalam program tersebut, plafon yang diberikan bisa mencapai Rp 1 miliar. Penggunaan kredit perumahannya pun bisa untuk landed maupun apartemen, yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
"Kita lihat banyak pegawai negeri yang golongan eselon satu dan dua banyak yang belum memiliki rumah," katanya.
Sementara itu dalam peringatan Hari Kartini, Bank BTN turut mendukung kegiatan festival Kartini yang diselenggarakan Pemkab Rembang. Bank BTN turut meramaikan acara tersebut dengan mangajak peserta bersepeda, BTN melakukan kegitan BTN Tour de Rembang yang menempuh jarak lebih dari 40 km mulai dari Blora dan finish di Alun-Alun Kota Rembang.
"BTN Tour de Rembang ini merupakan yang pertama kali dilakukan, dalam rangka memperingati hari kelahiran RA Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, dimana Pahlawan nasional RA kartini dimakamkan diantara Blora dan Rembang. Jadi suasana olah raga dan sportivitas bisa terasa di daerah-daerah, termasuk yang kali ini kita selenggarakan di kota Rembang" pungkas Maryono. (GDP) | Foto: dok.BTN