 |
| Kaesang Pangarep memegang sekuntum mawar merah untuk warga Depok |
Merespons hal tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan basis pendukung Partai Keadilan Sejatera (PKS) di Kota Depok itu solid dan besar.
Meski demikian, kata Adi, pada Pilkada 2024 nanti, PKS tidak memiliki petahana yang berpotensi mempertahankan kemenangannya di Kota Depok.
"Karena Depok ini adalah basis politik PKS. Tapi kan di 2024, PKS ini tidak punya jagoan petahana. Yang maju relatif orang baru," kata Adi, saat dihubungi, Selasa (6/6/2023).
Sehingga, kata Adi, majunya Kaesang di Pilkada Depok 2024 perlu menjadi warning atau kewaspadaan jika isu tersebut menjadi kenyataan.
"Jadi majunya Kaesang di Pilkada Depok tentu ini harus menjadi warning yang cukup serius bagi PKS," katanya
Dijelaskan, Adi, salah satunya karena PKS tidak memiliki jagoan petahana untuk menggantikan Mohammad Idris sebagai Wali Kota Depok di periode mendatang.
"Sementara, Kaesang ini harus diakui punya nama besar. Anaknya presiden, yang sangat mungkin bisa memenangkan pertarungan," ungkap Adi.
Sementara itu, ia mengatakan, pada saat waktu dilaksanakannya Pilkada Depok 2024 mendatang, Jokowi sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
"Tapi memang kalau melihat jadwal Pilkada itu kan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 ya. Itu sebulan setelah Jokowi berakhir masa jabatan politiknya 20 Oktober 2024," jelasnya.
"Itu artinya ada jeda sekitar 1 bulan yang kemudian membuat status Kaesang bukan lagi anak presiden. Tapi statusnya sebagai mantan anak presiden," sambungnya.
Hal itu, katanya, bisa mengurangi daya pikat politik Kaesang kepada warga di Kota Depok.
"Tinggal kita uji nanti, siapa adu kuat. Apakah calon yang diusung PKS atau Kaesang, kata Adi
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyebutkan siap bersaing secara sehat dengan Kaesang Pangarep jika maju sebagai calon wali kota (Cawalkot) Depok 2024.
Dikatakan Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, soal Kaesang yang digadang-gadang maju menjadi Cawalkot Depok itu bukan suatu ancaman bagi PKS.
"Sama sekali bukan ancaman (Kaesang maju cawalkot Depok). Kami siap berkompetisi secara sehat dan fair," kata Kholid saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/2023).
Kholid menyatakan, demokrasi seharusnya disambut gembira.
"Demokrasi itu kita sambut dengan riang gembira, berlomba-lomba untuk kebaikan dan kemaslahatan rakyat," tukasnya.
Kholid mengatakan, PKS mempunyai banyak kandidat terbaik untuk memimpin Kota Depok.
"Ada Pak Imam Budi Hartono Wakil Wali Kota, Bu Farida Rahmayanti anggota DPRD Kota Depok, ada Pak Hafidz Nasir Ketua Fraksi DPRD Kota Depok, dan Khairulah anggota DPRD Kota Depok. Dan juga ada Pak Sekda Supian Suri yang bisa jadi kandidat alternatif," kata Kholid.
Namun, dirinya juga akan tetap mempersilahkan Kaesang untuk maju Wali Kota di Depok.
Selain itu, PKS punya rekam jejak selama memimpin Depok puluhan tahun.
"Kepemimpinan kader PKS, Alhamdulillah Kota Depok berhasil mencapai target pengentasan kemiskinan yang signifikan. Depok masuk 5 (lima) besar kota terbaik di Indonesia dalam pengentasan kemiskinan. Jadi kami punya rekam jejak yang bisa ditawarkan," sambungnya.
Kholid justru menyinggung rekam jejak Kaesang selain sebagai putra Presiden Jokowi.
"Apa yang bisa dijual untuk memimpin? Selain beliau adalah putra Presiden sehingga diskusinya kita adu rekam jejak dan gagasan, bukan hanya sekedar figur," pungkasnya.
Pemilihan Wali kota dan Wakil Walikota Depok memang akan menentukan arah pembangunan bagi Depok itu sendiri dan pilihan ditangan anda semua warga Depok. Bukan hal yang mudah untuk menggusur hegemoni PKS di Depok, karena PKS Depok sudah sangat solid dan besar dan seperti diketahui, PKS selama ini identik dengan 'penguasa' Kota Depok, karena sudah hampir 20 tahun wali kota Depok melulu berasal dari PKS, anda mau menjadikan Depok lebih ceria..?
(MasGatot)
