Depok (depoKini) - Tradisi tindik di Indonesia sudah ada sejak dulu. Di Indonesia sendiri, tradisi tindik tubuh biasa dilakukan oleh suku Asmat dan suku Dani di Papua. Biasanya para pria Asmat menusuk bagian hidung mereka dengan batang kayu, atau tulang belikat babi sebagai tanda bahwa mereka telah memasuki tahap kedewasaan.
Sementara, Budaya Tengger memang mengharuskan setiap anak laki-laki yang lahir pada hari Wage dalam sistem penanggalan Jawa, untuk mengenakan anting di telinga kiri.
Didesa Tua Tenganan, Karangasem Bali, juga memberlakukan hal yang sama, Sejak bayi, anak-anak di desa di sebelah timur Bali ini, sudah dipersiapkan untuk mengukuhi budaya warisan nenek moyang.
Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui tindik di daun telinga sejak abad ke-17. Tidak sembarangan orang biasa menindik tubuhnya, hanya pemimpin suku atau
panglima perang yang mengenakan tindik telinga.
Ini bukanlah budaya yang ke-Barat-baratan, Karena hingga kini, Suku Tengger, Masyarakat Tua Tenganan, Suku Dani & Asmat, tetap melanjutkan tradisi sakral tersebut, sebagai identitas kultural yang menjadi karakteristik kebudayaannya.(FM)
Foto: Istimewa