Lesehan Sate Ayam Pak Siri, kuliner alternatif selain Tengkleng

Pak Siri pedagang sate lesehan

Solo, (Depokini) - berdagang sate ayam dengan gaya lesehan di perempatan jalan Slamet Riyadi, solo menjadi kuliner andalan kota solo selain Tengkleng.

Adalah pak Siri si pedagang sate yang dijumpai Depokini saat berada di kota asal Jokowi, Solo. Dagangan sate yang dijajakan di pinggir jalan perempatan jalan Slamet Riyadi, mengusung gaya lesehan khas Jogjakarta.

Sri pedagang sate lesehan mengatakan bahwa ia sudah Berdagang sate 50 tahun terhitung sejak ayah mertuanya.

"Kalau dihitung dari ayah mertua sudah 50 tahun, kulo (red:saya) generasi kedua" katanya.

Ia mengatakan bahwa semalam bisa menjual 1000 hingga 1500 tusuk sate, dari berbagai jenis sate ayam, ada sate daging, kulit, daging campur telur muda, imbuhnya.

Sate lesehan pak Siri setiap malam buka sejak jam 18 dan tutup jam 24.00 wib. Dalam pantauan Depokini, penikmat sate pak Siri dari berbagai kalangan, dan harganya per porsi yang terdiri sepuluh tusuk cukup terjangkau 25 ribu, dan bisa dicampur daging, kulit dan daging plus telur muda.

Penikmat sate lesehan berpose bersama pak Siri

Depokini, pada Selasa malam (8/10/2019) sempat menikmati sate lesehan pak Siri, dagingnya empuk dan bumbu kacang begitu lezat, pecah di lidah. Sate lesehan pak Siri bisa dijadikan alternatif kudapan bagi anda yang tak suka Tengkleng kambing.

(MasGatot)