Viral, video Guru pukuli siswanya dengan sepatu (dok. Istw) |
Jawa Timur, (Depokini) - Kasus kekerasan yang dilakoni guru terhadap siswa masih saja terjadi. Kejadian ini malah diduga dilakukan di dalam kelas. Videonya pun viral.
Kepala sekolah SMPN 2 Magetan, Jawa Timur Nursalim mengonfirmasi terkait video viral pemukulan guru y di sekolahnya, Selasa (28/8/2018).
Dilansir dari Tribun Jatim, Nursalim yang juga Ketua PGRI Kabupaten Magetan telah memanggil dan menegur guru berinisial LS yang memukul muridnya menggunakan sepatu.
"Saya sudah peringatkan, saya juga prihatin dengan ulah LS itu. Sebenarnya sudah berulangkali, saya wanti-wanti (berpesan) kepada para guru agar tidak mudah main tangan. Harus bisa tahan emosi," kata Nursalim.
Seorang murid bernama Hafid, yang satu kelas dengan R (korban) menceritakan bagaimana kronologi pemukulan tersebut.
Awalnya kelas Hafid dan R kosong tidak ada guru, R kemudian melantunkan azan dengan volume keras hingga terdengar sampai ruang guru.
Di tengah-tengah lantunan azan, LS masuk ke kelas, sontak R langsung berhenti, namun LS meminta R meneruskan azannya.
Saat R selesai melantunkan azan, LS tiba-tiba melepas sepatu pantofel dan marah-marah.
"Tahu-tahu sepatu yang dipegang tangan kanan Bu LS itu dipukulkan ke bagian perut R, terus kemudian bagian muka dan kepala. Saat kejadian itu, ada teman yang memvideokan," kata Hafid.
Namun Hafid mengaku tidak tahu siapa yang mengunggah video aksi kekerasan guru itu ke media sosial (medsos).
Siswa setempat malah tidak tahu kalau video kekerasan Ibu guru itu viral di medsos.
Salah satunya, pengguna akun Facebook bernama Dwie Astuti mengunggah video aksi pemukulan guru perempuan terhadap siswa laki-lakinya pada Selasa (28/8/2018).
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magetan Djoko Susilo mengancam akan memasukkan guru itu ke Disdikpora alias menonjobkan.
Pihaknya mengaku kasus tersebut belum pernah ada yang melapor.
"Kalau memang Kepsek setempat sudah sering memperingatkan dan tidak diindahkan, nanti akan kami panggil. Kalau kadar kesalahan berat, kita masukkan ke Disdikpora," kata Djoko Santoso.
(Cak To - MasGatot)