![]() |
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. Indarto saat mengenakan topi ke anggota Polisi RW saat launching Polisi RW. |
Kota Bekasi, (depoKini) - Polres Metro Kota Bekasi, Jawa Barat, meresmikan program Polisi RW, Jumat (9/2/2018) lalu. Program itu berupaya mengajak masyarakat lewat beragam kegiatan sehingga mampu mendeteksi dini informasi tindak kejahatan dan bisa memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.
"Polisi RW harus turun ke lapangan dan memberikan solusi kepada warga apabila terjadi masalah. Polisi RW adalah pekerjaan lain selain pekerjaan pokok yang mengedepankan fungsi bimbingan masyarakat dan intelijen," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto.
Sebagai langkah awal, 600 personel diterjunkan untuk mengemban tugas itu. Nanti diharapkan akan ada satu polisi RW di setiap RW di Kota Bekasi.
Indarto mencontohkan penanganan pohon yang mau roboh dapat melibatkan kerja sama antara perangkat RT dan RW serta keterlibatan warga di lingkungan tersebut.
Para polisi RW itu ditugaskan di daerah yang dekat dengan kediaman mereka. Ini agar prosesnya berlangsung efektif dan tepat sasaran selain juga mempersingkat waktu.
"Ke depan kami harus cegah, deteksi, dan tangkal dini masalah yang ada di lingkungan masyarakat. Kami juga tengah mempersiapkan aplikasi untuk digunakan warga sehingga polisi RW dapat dengan mudah memantau kondisi lingkungan dan warganya," kata Indarto.
Di sisi lain, ia mengungkapkan harapannya agar program Polisi RW dapat juga didukung pemerintah kota, misalnya dengan pemberian insentif BBM kepada para anggota. Meski saat ini masih belum ada kepastian resmi bentuk dukungan pemkot tersebut, Kapolres mengungkapkan yang paling penting program itu harus berjalan dulu.
Sementara Walikota Bekasi Rahmat Effendi sudah mengungkapkan dukungannya terhadap ide program polisi RW itu. Pemerintah Kota Bekasi akan berusaha mewujudkan program tersebut untuk kepentingan warga Bekasi.
Rahmat tidak mempermasalahkan keinginan Kapolres agar pemerintah kota memberikan insentif BBM kepada para anggotanya yang bertugas sebagai Polisi RW tetapi dengan catatan kondisi keuangan daerah memungkinkan.
"Tidak masalah, nanti kami hitung, yang penting kemampuan keuangan daerahnya memungkinkan. Semuanya toh juga untuk menjaga keamanan warga," kata Rahmat.
Program polisi RW sebenarnya bukan hal baru dalam di kepolisian. Di dunia internasional program itu dikenal sebagai community police. Berdasarkan data dari PBB, standar dalam satu komunitas terdapat 1 polisi untuk 400 warga. Di Indonesia sendiri saat ini 1 polisi bertugas menjaga 10.000 lebih warga masyarakat.
Hadirnya program itu diharapkan dapat mempercepat penanganan dan pencegahan masalah di masyarakat. Bekerja sama dengan unsur-unsur lain seperti TNI dan pejabat pemerintah serta kader di masyarakat, diharapkan peran Polisi RW dapat dirasakan warga. (GDP)