-->
Selasa 18 Mar 2025

Notification

×
Selasa, 18 Mar 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Awas.., dengan teknik Skimming uang di ATM bisa raib

Selasa, 13 Februari 2018 | 12.59 WIB | 1 Views Last Updated 2018-02-13T05:59:24Z
Photo: ilustrasi pencurian via Skimming
Jakarta, (depoKini) - Pencurian uang dengan teknik skimming mulai marak dan korban mengalami kerugian jutaan rupiah.

Sebelumnya di jejaring sosial Facebook,  viral nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang kehilangan uang secara misterius di rekeningnya sebesar Rp 18 juta.
Postingan tersebut diunggah oleh Herlin Ibnu Khosyim dia menceritakan temannya Nita Yuliastuti yang uangnya raib dalam jumlah tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan dari hasil penelusuran, transaksi pada rekening Nita Yuliastuti merupakan transaksi dengan indikasi skimming.
Skimming memang bukan hal baru di Indonesia. Ini adalah tindakan pencurian informasi kartu debit atau kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu debit atau kredit secara ilegal untuk memiliki kendali atas rekening korban.

"Teknik skimming dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada slot mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer," kata Bambang saat dihubungi Depokini, Selasa (13/2/2018).
Dia menjelaskan, skimming adalah tindak kejahatan yang menyerang perbankan dan terjadi tak hanya di Indonesia. Tapi juga di sejumlah negara dengan jaringan internasional.

"Ketika ada pembobolan rekening, selain nasabah, pihak bank pun turut menjadi korban. Reputasi akan kenyamanan dan tingkat keamanan yang terjaga menjadi turun di mata masyarakat, dan akan menjadikan masyarakat hilang kepercayaan kepada bank, imbuh Bambang. 
Dirinya juga mengungkapkan, terkait laporan pengaduan Nita Yuliastuti, BRI telah mengganti dana sebesar Rp 18.062.407 pada 9 Februari 2018 lalu. 
"Bank BRI juga telah menghubungi Ibu Nita Yuliastuti untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas ketidak-nyamanan yang dialaminya seraya menyampaikan penyelesaian pengaduannya," papar Corporate Secretary BRI ini. (GDP)
×
Berita Terbaru Update
-->