Purwakarta (depoKini) Dalam tradisi masyarakat sunda ada dikenal istilah "ngadu bako" yaitu kegiatan bincang -bincang santai, sambil minum kopi dan mengisap rokok di kedai atau warung kopi pedesaan. Tradisi warisan leluhur tersebut memang acapkali digunakan oleh masyarakat Margaluyu yang sebagian besar hidup sebagai petani.
"ngadu bako" adalah cara efektif untuk menyampai berbagai hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan dan akan tersampaikan kepada masyarakat secara luas melalui tutur tinular.
"ngadu bako" itulah yang saya gunakan untuk mensosialisasikan tentang adanya program TMMD, kata Carwita, selaku Babinsa.
Kata Dia salah satu sosialisasi yang dianggap ampuh dengan cara Adu Bako dimana masyarakat Margaluyu banyak berkumpul di warung warung sambil ngopi hal ini sy lakukan untuk menunjang suksesnya pelaksanaan TMMD sebagai program pemerintah daerah dan Kodim 0619/ Purwakarta.
Sementara, Ahmad sebagai Tokoh masyarakat sangat apresiasi hal yang dilakukan oleh Babinsa terkait cara mensosialisasikan TMMD 100 dengan cara Ngadu Bako kepada masyarakat Margaluyu, selain itu dengan cara Ngadu bako Babinsa makin dekat dan dicintai oleh masyarakat.
Saya berharap Program TMMD 100 segera dilaksanakan karena dengan dibuatnya jalur penghubung kec.Cibatu dan Kiarapedes sepanjang 7.200 M dapat merubah tarap hidup Perekonomian khususnya masyarakat Margaluyu, ujar Ahmad.